Ketika Kepergianku...
Kepergiaanku menempuh puncak impian.
Ketika sang Utusan merengkuh jiwa ini.
Hapuslah air matamu…
Meski terus kau percikan duka atas kepergianku,
Saya tak akan pernah kembali,,
Dan sungguh tak ingin kembali.
Saya berharap…
Jasadku kau balut dengan senyummu.
Benamkan Jasadku di balik tanah penuh ketulusan.
Iringi kepergianku dengan do'a.
Mungkin itu akan meringankan bebanku.
Biarlah pusara itu menjadi saksi.
Bahwa saya pernah mengembara melintasi lembah mimpi.
Sekejap tersenyum merengguk manisnya dosa duniawi
yang kini tinggal belulang membujur kaku ditengah sepi.
Akan kunanti dirimu didepan gerbang keabadian.
Mungkin,dalam penantian ini masih ada celah tuk wujudkan dahaga rindu ditelaga cinta...
SEmoga...Amin..3x.
Perpisahan adalah suatu hidup yang susah.
Perkara yang sangat sukar...Amat sukar.
Perpisahan adalah kesukaran yang berat.
Lalu keberatan itu membebani segenap jiwa dan raga.
Mungkin,lebih rela tidak bertemu.
Lalu mengenali,jika akhirnya berpisah.
"Kebenaran akan mengoyak tabir airmata yang menyembunyikan senyumanmu. Saudaraku, kuucapkan selamat datang padamu dan kuanggap hina para penindasmu"...
(Khalil Gibran).
Hatiku tak pernah bisa menyamai tingginya hatimu